skip to main | skip to sidebar

Kamis, 06 Oktober 2011

Perbedaan antara DDR2 dan DDR3

0 komentar
Saat akan membeli sebuah Laptop mungkin Anda pernah dihadapkan dengan pilihan memori antara DDR2 dan DDR3. Lalu apakah sebenarnya perbedaan antara DDR2 dan DDR3? Perlu diingat bahwa laptop-laptop terbaru saat ini sudah mulai banyak yang menggunakan DDR3 dibandingkan dengan DDR2.

Beda antara DDR2 dan DDR3
DDR2 atau Double Data Rate 2 saat ini sudah menjadi standar untuk sebuah PC atau Laptop menggantikan DDR sebelumnya. DDR3 mengkonsumsi power 1.5V per chip lebih hemat 0.3V dibandingkan dengan DDR2, itu artinya sebuah Laptop dengan DDR3 akan mempunyai daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan yang memakai DDR2.
Untuk data transfer DDR2 mampu melakukan kinerja 400-1066 MT/s (MegaTransfer per second) dan 3200-8533 MB/s sedangkan DDR3 mampu bekerja 800-2133 MT/s dan 6400-17066 MB/s! untuk masalah I/O bus Clock DDR2 tersedia antara 200-800MHz sedangkan DDR3 4000-1600 MHz.

Lalu mana yang terbaik untuk dipilih? Jika anda baru membeli sebuah Laptop maka tentunya pilihan utama adalah Laptop dengan dukungan DDR3. Namun lain halnya jika Laptop atau PC Anda sudah menggunakan DDR2, tentunya Anda tidak bisa mengganti DDR2 tersebut dengan DDR3 karena adanya perbedaan slot! Begitunya jika PC Anda menggunakan DDR maka Anda tidak bisa menggunakan DDR2 atau DDR3 karena perbedaan slot diantara masing-masing memori tersebut.

Siksa dan Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu

0 komentar
6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut :
  1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
  2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
  3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur :
  1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
  2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
  3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah :
  1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
  2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
  3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka.
Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
  2. Shalat Zuhur : satu kalo meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam.
  3. Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah.
  4. Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua.
  5. Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.

Mengatasi Berbagai Masalah Wifi di Laptop dan Netbook

0 komentar
Hotspot-an atau surfing dengan menggunakan koneksi Wifi bukan lagi menjadi barang langkah dan aneh. Di mall, café, hotel, terminal, bandara, warnet bahkan di sekolah-sekolah kita telah tersedia akses Wifi baik yang gratis maupun berbayar.

Menggunakan Akses Wifi (terutama yang gratis) memang mengasyikan, selain lebih mudah juga kita tidak perlu dipusingkan dengan masalah kabel LAN, tinggal aktifkan Wifi di Laptop, tunggu sampai proses scaning selesai dan akhirnya kita bisa connet internet dan mulai bersurfing di dunia maya.

Namun ada kalanya kita mengalami berbagai masalah Wifi, seperti tidak bisa connect atau Wifi udah connect tapi ternyata kita tidak bisa internetan. Berikut ini adalah beberapa masalah Wifi yang seri dihadapi dan solusi untuk mengatasinya.

Masalah Wifi Pertama : No Wireless Connection
Aneh, memang padahal kita sudah berada di area hotspot atau Wifi, tapi sang Laptop malah memberikan notifikasi No Wireless Connection. Solusi untuk masalah seperti ini diantaranya adalah
  • Cek, jangan-jangan koneksi Wifi di Laptop belum di ON atau masih Disable
  • Coba beralih ke tempat yang lebih dekat dengan Router atau Acces Point dan tentunya hindari penghalang seperti tembok atau peralatan lainnya yang bisa mengkibatkan sinyal Wifi terganggu.
  • Bisa juga dicoba untuk me-restart atau Reset Wifi Router atau Acces Point
  • Cek SSID, kebanyakan laptop atau handphone akan menemukan secara otomatis SSID dari router atau Acces Point Wifi, namun jika ternyata SSID tersebut di hidden untuk alasan keamanan, maka Anda harus menambahkan SSID secara manual.
  • Pastikan Network Card menemukan secara otomatis IP dan Gateway setting
  • Jangan lupa pastikan untuk driver untuk Network Card atau Wifi di Laptop sudah uptodate
  • Jika Anda menggunakan Windows 7, gunakan fitur Repair Connection, dimana Windows 7 akan secara otomatis mengatasi masalah yang berhubungan dengan koneksi yang error.

Masalah Wifi Kedua: Wireless Connection but No Internet Access
Pasti Anda seringkan mengalami dimana Wifi Sudah Connect tapi Tidak Bisa Internetan atau Tidak bisa Connect ke Internet. Beberapa solusi berikut bisa membantu Anda untuk mengatasi masalah seperti ini.
  • Cek Wireless Router – pertama Login sebagai Admin di Wireless Router, pada network status pastikan bahwa koneksi internetnya emang sudah normal alias lancar dan tidak mengalami masalah.
  • Buka dulu Browser baik itu Firefox, Chrome atau Dolphin Browser jika Anda menggunakan HP Android. Karena di beberapa tempat atau Hotspot seperti di warnet-warnet terkadang ada halaman Login untuk bisa memulai menggunakan Wifi. Jadi begitu tersambung ke Wifi, jangan langsung cek email atau Facebookan tapi buka dulu Browser
  • Masukan ulang kode WEP atau WPA. Beberapa Hotspot memang dilindungi dengan proteksi baik itu WPA, WEP atau WPA2 jadi pastikan bahwa Anda telah memasukan kode keamanan dengan benar
  • Cek Mac Anddress Filtering
  • Coba menggunakan DNS Server yang lain

Tips Mengetahui Kalau Sang Pacar Selingkuh

0 komentar
SII, yups Selingkuh Itu Indah? Karena faktor indah itulah, maka banyak dari kita yang ingin merasakan bagaimana sih rasanya selingkuh. Semakin kita bisa menutupi perselingkuhan, maka semakin indah dan tentunya penuh tantangan (dan mungkin kebanggaan tersendiri, he..he..) karena mampu “membohongi dan membodohi” pasangannya. Bagi korban perselingkuhan, mungkin akan menjadi sebuah catatan tersendiri, bahwa selingkuh itu “sederhana” namun mampu menghancurkan semua mimpi dan harapan yang sekian lama telah terjalin.
Lalu bagaimana cara kita mengetahui, Apakah dia selingkuh?, silahkan anda jawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
  1. Apakah dia sekarang jarang SMS atau nelepon?
  2. Apakah dia mengatakan dimana dia saat ini, saat anda menanyakannya?
  3. Apakah dia terkesan menghindar dari Anda, meski untuk sebuah pertemuan biasa?
  4. Apakah orang lain (teman Anda misalnya) merasakan perubahan dari sikap dia?
  5. Apakah orang lain pernah melihat dia jalan mesra dengan cewe/cowo lain?
  6. Apakah dia seperti orang kebingungan saat sedang jalan bareng dengan Anda?
  7. Saat Anda  meneleponnya di waktu normal (misal malam hari jam 8 malam), apakah dia berada di rumah?
  8. Apakah dia masih peduli dengan pakaian yang anda kenakan?
Jika dari beberapa pertanyaan diatas, Anda menjawab “YA” pada lebih 4 pertanyaan, maka bisa dipastikan bahwa dia memang telah membohongi Anda (Selingkuh, red).
Jika Anda merasa bahwa dia selingkuh :
  • Tetap tenang, dan tentunya jangan terlalu agresif dan emosi
  • Jangan membalasnya dengan sebuah perselingkuhan yang bertujuan untuk membuat dia cemburu
  • Jangan pernah berpikir ini adalah sebuah persaingan antara Anda dan orang lain (yang jadi selingkuhan pacar Anda). Camkan, bahwa anda bukanlah seorang pecundang meski menjadi korban perselingkuhan.
  • Bicarakan baik-baik, apa keinginan Anda? Apakah anda ingin bertahan atau mengakhiri hubungan ini.

Kedudukan Wanita Dalam Islam

0 komentar
Berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam majalah Al-Jail di Riyadh (Arab Saudi) tentang kedudukan wanita dalam Islam yang disampaikan oleh Syaikh Ibnu Baz.
***
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, kepada keluarganya, sahabatnya, serta kepada siapa saja yang meniti jalannya sampai hari pembalasan.
Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal.
Kesesatan dan penyimpangan umat tidaklah terjadi melainkan karena jauhnya mereka dari petunjuk Allah dan dari ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya. Rasulullah bersabda, “Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, di mana kalian tidak akan tersesat selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnahku.” (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa’ kitab Al-Qadar III)
Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Kemudian, kedudukan isteri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa seseorang (suami) telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian.” (QS. Ar-Rum: 21)
Al-Hafizh Ibnu Katsir -semoga Alah merahmatinya- menjelaskan pengertian firman Allah: “mawaddah wa rahmah” bahwa mawaddah adalah rasa cinta, dan rahmah adalah rasa kasih sayang.
Seorang pria menjadikan seorang wanita sebagai istrinya bisa karena cintanya kepada wanita tersebut atau karena kasih sayangnya kepada wanita itu, yang selanjutnya dari cinta dan kasih sayang tersebut keduanya mendapatkan anak.
Sungguh, kita bisa melihat teladan yang baik dalam masalah ini dari Khadijah, isteri Rasulullah, yang telah memberikan andil besar dalam menenangkan rasa takut Rasulullah ketika beliau didatangi malaikat Jibril membawa wahyu yang pertama kalinya di goa Hira’. Nabi pulang ke rumah dengan gemetar dan hampir pingsan, lalu berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku! Sungguh aku khawatir dengan diriku.” Demi melihat Nabi yang demikian itu, Khadijah berkata kepada beliau, “Tenanglah. Sungguh, demi Allah, sekali-kali Dia tidak akan menghinakan dirimu. Engkau adalah orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim, senantiasa berkata jujur, tahan dengan penderitaan, mengerjakan apa yang belum pernah dilakukan orang lain, menolong yang lemah dan membela kebenaran.” (HR. Bukhari, Kitab Bad’ al-Wahyi no. 3, dan Muslim, Kitab al-Iman no. 160)
Kita juga tentu tidak lupa dengan peran ‘Aisyah. Banyak para sahabat, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, menerima hadits darinya berkenaan dengan hukum-hukum agama.
Kita juga tentu mengetahui sebuah kisah yang terjadi belum lama ini berkenaan dengan istri Imam Muhammad bin Su’ud, raja pertama kerajaan Arab Saudi. Kita mengetahui bahwa isteri beliau menasehati suaminya yang seorang raja itu untuk menerima dakwah Imam al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab. Sungguh, nasehat isteri sang raja itu benar-benar membawa pengaruh besar hingga membuahkan kesepakatan antara Imam al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Imam Muhammad bin Su’ud untuk menggerakkan dakwah. Dan -alhamdulillah— kita bisa merasakan hasil dari nasehat istri raja itu hingga hari ini, hal mana aqidah merasuk dalam diri anak-anak negeri ini. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa ibuku sendiri memiliki peran dan andil yang besar dalam memberikan dorongan dan bantuan terhadap keberhasilan pendidikanku. Semoga Allah melipat gandakan pahala untuknya dan semoga Allah membalas kebaikannya kepadaku tersebut dengan balasan yang terbaik.
Tidak diragukan bahwa rumah yang penuh dengan rasa cinta, kasih dan sayang, serta pendidikan yang islami akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Dengan izin Allah seseorang yang hidup dalam lingkungan rumah seperti itu akan senantiasa mendapatkan taufik dari Allah dalam setiap urusannya, sukses dalam pekerjaan yang ditempuhnya, baik dalam menuntut ilmu, perdagangan, pertanian atau pekerjaan-pekerjaan lain.
Kepada Allah-lah aku memohon semoga Dia memberi taufik-Nya kepada kita semua sehingga dapat melakukan apa yang Dia cintai dan Dia ridhai. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan sahabat-sahabatnya. (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Baz III/348)
Tidak Suka Dengan Kelahiran Anak Wanita Termasuk Perilaku Jahiliyah
Tanya: Pada zaman ini, kita sering mendengar perkara-perkara yang biasa menjadi bahan perdebatan orang karena ganjilnya. Di antaranya mungkin kita pernah mendengar sebagian orang mengatakan, “Kami tidak suka menggauli istri kami jika yang lahir adalah anak perempuan.” Sebagian lagi mengatakan kepada istrinya, “Demi Allah, jika engkau melahirkan anak perempuan, saya akan menceraikanmu.” -Kita berlepas diri dari orang-orang seperti itu-. Sebagian dari wanita ada yang mendapatkan perlakuan semacam itu dari suaminya. Mereka merasa gelisah dengan perkataan suaminya yang seperti itu. Bagaimana dan apa yang mesti mereka perbuat terhadap perkataan suami seperti itu? Apa nasehat Syaikh dalam masalah ini?
Jawab: Saya yakin apa yang dikatakan saudara penanya adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi. Saya tidak habis pikir, bagaimana ada seorang suami yang kebodohannya sampai pada taraf seperti itu; mengultimatum akan menceraikan isterinya jika anak yang dilahirkannya anak perempuan. Lain masalahnya, kalau sebenarnya dia sudah tidak suka dengan isterinya, kemudian ingin menceraikannya dan menjadikan masalah ini sebagai alasan agar dapat menceraikannya. Jika ini masalah yang sebenarnya; dia sudah tidak bisa bersabar lagi untuk hidup bersama isterinya, dan telah berusaha untuk tetap hidup berdampingan dengannya akan tetapi tidak berhasil; jika ini masalah yang sebenarnya, hendaknya dia mencerai istrinya dengan cara yang jelas, bukan dengan alasan seperti itu.
Karena perceraian dibolehkan asalkan dengan dengan alasan yang syar’i. Akan tetapi, meskipun demikian, kami menasehatkan kepada para suami yang mendapatkan hal-hal yang tidak disukai pada diri isterinya agar bersabar, sebagaimana yang difirmankan Allah, “Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (isteri-isteri kamu), (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19)
Adapun membenci anak perempuan, tidak diragukan bahwa itu merupakan perilaku jahiliyah, dan di dalamnya terkandung sikap tasakhuth (tidak menerima) terhadap apa yang telah menjadi ketetapan dan takdir Allah. Manusia tidak tahu, mungkin saja anak-anak perempuan yang dimilikinya akan lebih baik baginya daripada mempunyai banyak anak laki-laki. Berapa banyak anak-anak perempuan justru menjadi berkah bagi ayahnya baik semasa hidupnya maupun setelah matinya. Dan berapa banyak anak-anak lelaki justru menjadi bala dan bencana bagi ayahnya semasa hidupnya dan tidak memberi manfaaat sedikit pun setelah matinya.
Rujukan:
Fatawa Ulama al-Balad al-Haram hal. 519.
Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Baz (III/348).

Sumber: Majalah Fatawa

 

Densus911.blogspot.com Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger